Detail Interest Area

Perbedaan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Perbedaan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen dan 

Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

 Secara umum, akuntansi terbagi menjadi dua cabang utama, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi Biaya, yang juga dikenal sebagai Akuntansi Kos, adalah varian yang mencakup kedua cabang tersebut. Dengan demikian, Akuntansi Kos memiliki peran khusus karena menghasilkan dan menyediakan informasi yang berguna bagi akuntansi keuangan maupun manajemen. Secara tidak langsung, Akuntansi Kos membantu perusahaan meningkatkan daya saingnya, sehingga sangat penting bagi perusahaan manufaktur, dagang, maupun jasa. Perusahaan manufaktur mengubah bahan mentah atau produk setengah jadi menjadi produk jadi dalam proses bisnisnya. Menguasai Akuntansi Kos pada perusahaan manufaktur akan memudahkan penerapan pada perusahaan dagang dan jasa.

Carter, Hwang, dan Chou (2015), serta Carter dan Usry (2002) menjelaskan bahwa manajemen terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: (1) manajemen operasional yang mencakup supervisor; (2) manajemen tingkat menengah yang terdiri dari kepala departemen dan manajer divisi; serta (3) manajemen eksekutif, yang terdiri dari presiden direktur, wakil presiden direktur, dan eksekutif yang bertanggung jawab atas pemasaran, pembelian, teknik, manufaktur, keuangan, dan akuntansi. Manajemen melibatkan berbagai aktivitas seperti merencanakan, memberi perintah, menetapkan kebijakan, memberi tugas dan penghargaan, serta mempekerjakan orang untuk melaksanakan kebijakan. Selain itu, manajemen juga bertugas mengendalikan dan mengevaluasi berbagai aspek aktivitas tersebut. Manajemen menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keahliannya dengan kemampuan karyawan. Namun, secara prinsip, mengelola perusahaan berarti mengelola aliran masuk dan keluar. Aliran ini harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik, serta memerlukan proses pengambilan keputusan yang tepat oleh manajemen agar laba yang diharapkan dapat tercapai.

Perencanaan adalah proses merumuskan kegiatan secara rinci untuk mencapai tujuan akhir tertentu. Oleh karena itu, perencanaan memerlukan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapainya. Pengendalian adalah aktivitas memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana berjalan dengan semestinya. Pengendalian biasanya dilakukan dengan menggunakan umpan balik. Umpan balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah dalam mengimplementasikan rencana. Berdasarkan umpan balik ini, manajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan berlanjut, melakukan tindakan korektif agar langkah-langkah sesuai dengan rencana awal, atau melakukan perencanaan ulang di tengah proses. Informasi umpan balik disediakan oleh akuntansi manajemen. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara berbagai alternatif. Fungsi manajerial pengambilan keputusan menghubungkan perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan keputusan, di mana mereka harus memilih satu di antara beberapa tujuan dan metode untuk mencapainya. Kualitas keputusan dapat ditingkatkan dengan mengumpulkan dan menyajikan informasi alternatif kepada para manajer. Salah satu peran utama sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memfasilitasi proses pengambilan keputusan. Dalam melaksanakan proses manajemen, termasuk mengelola aliran masuk dan keluar, manajemen memerlukan sistem pengendalian, sistem perencanaan, dan sistem akuntansi yang mencakup sistem pencatatan, pelaporan, evaluasi, dan sistem lainnya. Sistem akuntansi, baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen, adalah salah satu sistem penting. Bagian berikut ini akan menjelaskan secara ringkas kedua sistem akuntansi tersebut, termasuk pengertian, tujuan, dan perbedaannya. Selain itu, juga akan dijelaskan posisi akuntansi biaya di antara kedua sistem akuntansi tersebut.

Perbedaan MendasarAkuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Biaya

Akuntansi Keuangan

Awalnya, akuntansi hanya berfungsi sebagai alat pencatat (record keeping). Namun, seiring waktu, akuntansi berkembang menjadi alat pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik aset. Esensi utama akuntansi keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan. Sekarang, akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi yang mencakup perhitungan transaksi keuangan, baik untuk organisasi yang mencari laba maupun yang tidak. Transaksi keuangan, yang mengubah posisi keuangan suatu organisasi (harta, utang, dan modal), menjadi input akuntansi, sedangkan outputnya adalah laporan keuangan.

Akuntansi Manajemen

Revolusi industri abad XVIII dan XIX mendorong perkembangan ekonomi, bisnis, dan industri, mengintegrasikan perusahaan secara vertikal dan horizontal. Perusahaan besar seperti industri tekstil, kereta api, dan baja menghadapi masalah manajemen yang kompleks, sehingga membutuhkan alat baru untuk perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan evaluasi kinerja. Akuntansi keuangan tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi ini, sehingga akuntansi manajemen dikembangkan. Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang digunakan untuk perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, evaluasi kinerja, dan perbaikan berkelanjutan.

Akuntansi manajemen adalah cabang akuntansi yang fokus pada penyediaan informasi untuk manajemen dalam suatu organisasi. Informasi ini digunakan oleh manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik, merencanakan dan mengendalikan operasi, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Akuntansi manajemen mencakup berbagai aktivitas, seperti:

Perencanaan dan Penganggaran: Membantu dalam merencanakan kegiatan masa depan dan menyusun anggaran yang mencerminkan rencana tersebut.

Pengendalian: Memantau kinerja organisasi dan membandingkannya dengan rencana atau standar yang telah ditetapkan, serta mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

Pengambilan Keputusan: Menyediakan informasi yang relevan untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis dan operasional.

Analisis Biaya: Memahami dan mengendalikan biaya produksi, serta menentukan harga jual yang tepat.

Penilaian Kinerja: Menilai kinerja departemen, unit bisnis, atau individu dalam organisasi.

Pelaporan Internal: Menyusun laporan keuangan internal yang tidak diharuskan oleh peraturan eksternal, tetapi berguna bagi manajemen.

 

Akuntansi manajemen berbeda dari akuntansi keuangan yang fokus pada penyusunan laporan keuangan untuk pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan regulator. Akuntansi manajemen lebih berfokus pada kebutuhan informasi internal untuk membantu pengelolaan dan pengambilan keputusan.

Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi biaya berfungsi sebagai database untuk akuntansi manajemen dan keuangan. Ini menyediakan data penjualan dan biaya yang diperlukan untuk laporan keuangan dan informasi tentang persediaan. Akuntansi biaya melacak, mencatat, dan menganalisis biaya yang terkait dengan aktivitas organisasi dalam menghasilkan barang atau jasa. Biaya diukur dalam satuan mata uang dan digunakan untuk menghitung kos produk per unit. Perkembangan teknologi telah mengubah akuntansi biaya secara dramatis, dengan metode konvensional digantikan oleh metode kontemporer seperti activity-based costing, yang lebih relevan dalam proses produksi yang kompleks dan beragam.

Akuntansi biaya (cost accounting) adalah cabang akuntansi yang berfokus pada pencatatan, pengelompokan, pengalokasian, dan pelaporan biaya yang berkaitan dengan proses produksi atau kegiatan bisnis lainnya. Tujuannya adalah untuk membantu manajemen dalam memahami biaya yang terkait dengan operasi bisnis, mengendalikan pengeluaran, dan membuat keputusan yang lebih baik mengenai pengelolaan biaya. Beberapa konsep dan fungsi utama dalam akuntansi biaya meliputi:

Penentuan Biaya Produk: Menghitung biaya produksi suatu barang atau jasa, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Ini penting untuk menetapkan harga jual yang kompetitif dan menguntungkan.

Pengendalian Biaya: Memantau dan mengendalikan biaya produksi untuk memastikan bahwa pengeluaran tetap dalam batas yang direncanakan dan efisien.

Analisis Varians: Membandingkan biaya aktual dengan biaya standar atau anggaran untuk mengidentifikasi penyimpangan dan menentukan penyebabnya. Ini membantu manajemen dalam mengambil tindakan korektif yang diperlukan.

Penetapan Biaya Standar: Menetapkan standar biaya untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan sebagai tolok ukur dalam evaluasi kinerja.

Biaya Berdasarkan Aktivitas (Activity-Based Costing): Metode yang mengalokasikan overhead berdasarkan aktivitas yang mendorong biaya, bukan hanya volume produksi. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya yang terkait dengan produk atau layanan tertentu.

Perhitungan Titik Impas (Break-Even Analysis): Menentukan titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh laba maupun menderita rugi. Ini membantu dalam perencanaan penjualan dan strategi penetapan harga.

Laporan Biaya: Menyusun laporan biaya yang memberikan informasi detail tentang komponen biaya, alokasi biaya, dan analisis biaya. Laporan ini berguna bagi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian.

Akuntansi biaya membantu perusahaan memahami dan mengelola biaya mereka dengan lebih efektif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan profitabilitas dan efisiensi operasional.

Kesimpulan:

Akuntansi Keuangan: Awalnya alat pencatat, kini sistem informasi untuk transaksi keuangan, dengan output laporan keuangan untuk pihak eksternal.

Akuntansi Manajemen: Berkembang dari kebutuhan informasi manajemen selama revolusi industri, menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja.

Akuntansi Biaya: Menghubungkan akuntansi manajemen dan keuangan, melacak dan menganalisis biaya produksi, dan telah berkembang dengan metode yang lebih kontemporer seperti activity-based costing. (Nawa & CA)

Sumber:

Carter, William K; Hwang, Jin Fa; and Chou, Sheng Te, 2015, Cost Accounting: An Asia Edition, Cengage Learning Asia Pte Ltd (CH)